Sahabat-sahabat saya yang hatinya baik,
Kebahagiaan adalah hak. Dan seperti semua hak, kitalah yang diharapkan datang menjemputnya.
Di dalam maklumat mengenai hak kita bagi kehidupan yang baik – ada perintah untuk memantaskan diri bagi tingkat-tingkat kebahagiaan yang naik.
Lebih jauh, kita juga diminta untuk menerima tugas yang harus diemban oleh semua yang telah diberkati dengan kebahagiaan.
Karena,
Bersama semua hak, ada tanggung-jawab.
Dan tanggung-jawab bagi mereka yang dibahagiakan, adalah membahagiakan saudaranya.
Maka orang yang tidak ingin tertunda kebahagiaannya, dia harus mendahulukan tercapainya kebahagiaan orang lain.
..
Sahabat terkasih,
Marilah kita terima dengan ikhlas, bahwa
Kebahagiaan adalah masalah keputusan.
Hidup yang berbahagia adalah untaian dari keputusan-keputusan untuk berbahagia, dari satu waktu ke waktu berikutnya.
Maka putuskanlah untuk berbahagia, karena dengannya semua pikiran, perasaan, dan tindakan Anda akan berfokus pada yang membahagiakan.
Tetapi, seperti semua keputusan ia sering dikerdilkan oleh tidak cukupnya ketegasan.
Keputusan yang berdampak adalah keputusan yang tegas.
Dan ketegasan untuk berbahagia datang dari keikhlasan untuk berpihak kepada yang membahagiakan.
Maka tegaslah untuk memutuskan bahwa:
Waktu terbaik untuk berbahagia adalah sekarang.
Tempat terbaik untuk berbahagia adalah di sini.
Dan cara terbaik untuk berbahagia adalah membahagiakan orang lain.
Dan yang berikut adalah undangan bagi dia yang hampir menerima kekalahan dalam upayanya untuk menjadi pribadi yang berbahagia;
Jika kita belum mampu merasa bahagia,
marilah kita hidup dengan cara yang menjadikan kita pantas untuk berbahagia.
Karena,
Tujuan hidup kita bukanlah untuk menjadi berbahagia.
Tujuan hidup kita adalah untuk menjadi sebab bagi kebahagiaan,
bagi diri sendiri dan bagi sebanyak mungkin orang lain.
Dan yang ini sangat penting,
Sahabat-sahabat saya yang hatinya ranum bagi pemuliaan,
Marilah kita hidup untuk membahagiakan sebanyak mungkin orang lain, agar kita dijauhkan dari kecenderungan untuk berlemah diri dalam kesedihan.
Perhatikanlah,
Orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri lebih mudah untuk merasa sedih dan tidak berguna.
Marilah kita melibatkan diri dalam kesibukan kemanusiaan untuk
mengeluarkan saudara kita yang terkungkung dalam kelemahan, membebaskan mereka yang terjepit dalam penderitaan,
dan menegakkan mereka yang terbongkokkan oleh kemiskinan.
Dan untuk menutup pembicaraan yang sebetulnya tidak akan bisa ditutup ini, karena keharusan untuk menjadi sebab bagi kebahagiaan saudara-saudara kita berlaku sepanjang hayat kita,
ini adalah yang dipesankan bagi kita:
Perasaan kita ditentukan oleh apa yang kita kerjakan dan yang kita hindari. Karena, tidak mungkin bagi kita untuk berbahagia dalam menghindari melakukan yang baik.
Maka janganlah hindari pikiran yang baik, perasaan yang baik, dan terutama jangan hindari tindakan yang baik.
Jika kebahagiaan hidup ini penting bagi Anda dan mereka yang Anda cintai;
Muliakanlah kehidupan, muliakan setiap jiwa yang Anda sentuh,
lalu perhatikan apa yang terjadi.
Sahabat saya yang hatinya mulia,
Mudah-mudahan tulisan sederhana ini, yang tidak mungkin mewakili semua bahasan yang tadi kita lalui bersama dalam MTGW HAK UNTUK BERBAHAGIA, dapat mendampingi kesadaran Anda dalam membangun hasil-hasil yang membahagiakan di hari-hari mendatang.
L O G O
A R S I P L A L U
Pendapat Anda, Tentang Artikel?...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar